Jumat, 27 Desember 2013

Kembali ke Moko

Yang ketiga kalinya memijaki Moko, nampaknya kali ini saya cukup beruntung melihat sunrise di Bukit Moko dengan pemandangan awan yang menutupi kota Bandung.

Kau nyanyikan untukku, sebuah lagu, tentang negeri di awan.


Sunrise, sunrise, look like mornin' in your eyes

Minggu, 22 Desember 2013

Ara's Dream-list

PLACES:
Feb

  1. Mengunjungi Cagar Alam Pulau Dua/Pulau Burung
  2. Memenuhi BM ke Taman Safari
  3.  Mengikuti Misi Budaya ke manapun negaranya
  4. Memenuhi BM ke Bali
  5. Backpacking
  6. Menemukan spot hamparan luas penuh bintang
  7. Ke Jepang
  8.  Ke Papua
  9. Melihat festival Wamena di Papua
  10. Melihat waisak di Borobudur
  11. Melihat kasodho di Bromo
  12. Menonton Jazz Gunung
  13. Balik ke Goa Pindul, Pulau Sempu dan ke penanjakan Bromo lagi tapi ngga pake sial. Soalnya karena musim hujan di pindul airnya keruh, di sempu langit ngga ada cerah2nya jadi gabisa liat bintang plus sunset, di bromo sama mendungnya jadi gbisa liat sunset.
  14. Melihat Aurora Borealis
  15. Nginep di rumah Hana di Boscha
  16. Naik Gunung
  17. Ke Taman nasional Gunung gede
  18.  Ke perkampungan Baduy
  19. Ke Ujung Kulon
  20. Ke lokasi Gantole, Puncak malam-malam
  21. Taman Nasional Baluran
  22. Melihat api biru di kawah Ijen :")
  23. Trang an
  24. Pantai Sulamadaha - Ternate, Maluku Utara (http://www.oladoo.com/2013/04/wisata-pantai-sulamadaha-ternate-maluku-utara.html)
  25. Festival Jailolo
  26. Hidden Beach, Mexico
  27. Moko, Bandung!
  28. Sabang, Pulau Weh
  29. Taman Nasional Kalimutu
  30. Mentawai
  31. naik gunung papandayan
  32. Lembah Mandalawangi
  33. Muara Angke
  34. Desa Sailendra, Makassar
  35. Suaka Margasatwa Tanjung Puting
  36. Tegal Alun, Papandayan
  37. Hutan MAti, Papandayan



1. Menjadi Manager intercollege
2. MENANG PON 2012 (GOLD MEDAL)
3. Part of Ashtabrata
4. magang 3 bulan di undp
5. magang 3 bulan di kementrian pariwisata
6. Berpartisipasi dalam kegiatan book for mountain
7. Kakak pendamping di Bencongan
8. Wish-list project
9. Ketemu Andrea Hirata
10. Memiliki experience kerja sama Jokowi (haha)
11. Bertemu Oriane, Dea, Te', Lucy lagi.
12. Punya apartemen Studio (amin)
13. To find my own purpose in this world



Des 22
45. Mengantar buku ke Desa Wae Rebo
43. Program buka mata untuk Indonesia yang berfokus pada, a.ketertiban saat mengantri transportasi umum, b.meningkatkan kepekaan masyarakt Indonesia dengan memberikan kursi bus (atau cari lainnya, ide dapat ditampung) c.mengingatkan untuk buang sampah pada tempatnya. (pendaftaraan bagi orang2 yang mau spread the mission)

Senin, 18 November 2013

"What Do You See That I Don't?"





- The Best Exotic Marigold Hotel

Rabu, 13 November 2013

Selasa, 12 November 2013

Romansa




Ketika romantik terdefinisikan dengan;
 hujan, 
buku,
 jazz dan 
kopi.






Kota Kembang, 11 November 2013

Odd



The idea of me travelling alone is often questioned and considered to be peculiar by some people. 

Come to think of it, 
'Why most people dislike going places by themselves? 
It's the way to get to know yourself better.
The fear, the desire, the hope and the longing which can only be revealed under certain circumstances. 
And in that situation, you have to take the decision by yourself, for the sake of your own, without any interference from other people'

Tempat Kongko Ara di Bandung. Kudu Disantronin!

Bandung menyimpan sejuta cerita,
memupuk sejuta rindu.

Saya tidak pernah dibuat bosan oleh Bandung. Kenapa Bandung menyenangkan sekali sih? Saya juga tidak tahu. Tetapi yang pasti hati saya telah lama hilang di Bandung.

Banyak tempat yang enggak tahu kenapa wajib saya datangi kalau ke Bandung. Harus aja. Berikut tempat-tempat tersebut. Kiuw~

1. Warung Laos
Setiap kali pulang dari Bandung, yang kebayang cuma Lasagna Tuna, sensasi air pas ngegigit jamur gorengnya, dan sambal Laos. Jadi kalo otw Bandung yang kebayang itu semua ;'') please tetep sayang gue <3 p="">
2. Warung Sitinggil
Warung Sitinggil itu a finding in my journey banget. Warung Sitinggil itu warung berbentuk rumah. Makanannya ngga spesial sih. Yang spesial dari Warung Sitinggil itu bangunannya serta konsepnya. Banyak banget buku-buku menarik diantara tumpukan-tumpukan buku yang dipajang. Dari mulai buku arsitektur, buku tentang simbol sampai komik-komik.

3. Lawangwangi
Lawangwangi  jadi menarik karena proses saya menemukan tempat ini punya cerita sendiri. hahaha. beleguk sia.

4. Harmony
Harmony tempat makannya mahasiswa unpar sih. Paling ngangenin ayam bali sama pisang bakar milonya. Harus banget saya ke sana kalo ke Bandung. Ngga bisa ngga. Angkot udah abis juga dijabanin deh jalan kaki kesana :')

5. Kopi Selasar
Perjalanan ke Selasar Sunaryo memberikan pelajaran bahwa; "kebenaran itu ada di sana, menunggu untuk didengar" hahahaha. Arsitekturnya bagus. Atmosfernya enak banget.

6. Bukit Moko
Tempat favorit. Yaudah. Tidak terdeskripsikan. Yaudah!

Senin, 11 November 2013

Di Kota-ku, Di Pojok Harmony

Apa yang kamu lakukan di kotaku? Engkau sibuk sendiri membaca buku di pojokan harmony. Di tengah-tengah para anak kost yang sibuk melahap makan malam dan berbincang-bincang. Diantara dinginnya cuaca hujan dan air yang menitik. Sepertinya kau sedang tenggelam dalam dunia-mu ya? Menarik.

Beberapa kali kuperhatikan alismu mengernyit. Namun sewaktu-waktu bibirmu mengukir senyum, sesekali merekah tawa tanpa bahana. Apa yang kamu senyumkan? Seperti ada pengharapan di mata-mu. Teduh melihatnya, dan serba apa adanya gelagatmu. Apa sih yang kamu pikirkan? Aku penasaran setengah mati dibuatnya. Sesekali, dua kali aku melirik ke arah-mu sembari kuhisap rokok yang ada ditanganku. Kamu tersenyum lagi. Tidak sadar yaa kalo aku disini sedang mempelajari ekspresimu.

Sekarang kamu diam. Melepaskan pandanganmu dari buku sementara orang masih hiruk-pikuk di sekitarmu. Kamu tidak pedulikan, kamu memangku dagumu dengan tanganmu, mengernyitkan alismu, matamu kemudian menerawang.

Apa sih yang kamu lakukan di kotaku? Melalang sendiri, duduk membaca buku di pojokan harmony tanpa menyadari kehadiranku yang sesekali melirik ke arahmu, mempelajari ekspresimu sambil menghisap rokok yang ada di tanganku.

Hujan sebentar lagi reda, hari kian pula malam. Pulang yaaa... 
Nanti kehabisan angkot.




Bandung, 11 November 2013

Kamis, 07 November 2013

Tik... Tok...

andai waktu tidak berlari, masihkah ia mengikat kami
andai ia tidak tergesa-gesa, masihkah kami seperti dahulu
namun ia berlari ikut menarik kami di dalamnya yang sedang menikmati detik
seakan sejenak bernafas saja waktu akan terbuang


kini kami di dalam waktu yang berlari jauh, kini kami lepas tanpa bertaut 
terhubung tapi tidak menempel
bersama tapi tidak terikat
seakan laluan waktu hanya bayang pikiran kami
tetapi aku tidak rela,
ingin ku belokan takdir agar detik-detik itu kembali dapat kunikmati

Mengapa seakan kami bertemu hanya untuk dipisahkan?
Karena pertemuan selanjutnya tidak akan pernah sama

Kamis, 24 Oktober 2013

"Pertemuan"

Sekali lagi, pertemuan itu 'magis'.
Saya selalu dibius olehnya. Saat dua insan berdiri saling menatap. Seakan mereka tahu. Karena dalam kefanaan yang tak terlihat, takdir telah mengikat jiwa keduanya. Untuk saling menyampaikan pesan yang tak tersampaikan.

Daya tarik pertemuan tidak terdeskripisikan, sampai saya dipertemukan oleh sebuah tulisan karya Rara Sekar yang dengan indahnya mampu mendeskripsikan sebuah kata 'pertemuan';



Rahasia pertemuan
tersimpan pada musim hujan yang tersesat
pada samudera yang tak bertemu
dan langit yang tak jujur.


Rahasia pertemuan

menyisakan sebuah perjalanan penuh tanya
rindu tak tahu pada apa
dan perpisahan yang menunggu waktu.


Mengapa selalu ada yang menunggu dan ditunggu? Seakan pertemuan tak biasa hadir dalam ketiadaan?

Rahasia pertemuan ada

di antara rintik hujan, dingin air dan harum tanah
di antara gaduh suara hati dan ruang sepi
Biarlah ia di situ,
lalu pergi
tanpa perlu meninggalkan pesan lagi.


- Rara Sekar

Rabu, 11 September 2013

It seems that we cannot know enough about this riddle of our lives. We go back and back to the same scenes, the same words, trying to scrape out the meaning



- Jeanette WInterson

Jumat, 30 Agustus 2013

Bings Ung

Bahkan malam yang paling diam, paling sunyipun tidak tahu jawabannya.
Mata itu mencari dalam gelap, seakan gelap kuasa menjawab.
Ia memindai satu titik, penuh pengharapan titik kegelapan itu mampu memberikan pencerahan.
Sesekali ia menadahkan kepalanya ke langit. Menerawang. Kemudian memejam. Lalu mencari lagi, "mereka bilang tong kosong nyaring bunyinya. Kupikir diam-mu berartikan pemahaman," ia memicing. Kecewa.

Minggu, 25 Agustus 2013

Jika Kamu Paham

Aku dan kamu banyak sama.
Separuhku kamu.
Disimilaritas dari kami hanya persemayaman sebelum bumi dan waktu yang menyelisihi. 
Boleh jadi tigapuluh jam, barangkali empatpuluh dua jam, yang pasti kurang dari empatpuluh delapan jam.
Terlepas dari seksualitas ini, 2/3 rancang bangun yang mengkomposisi budiku Ia hembuskan hingga merakit ia turut menyusunmu.
Seakan kita dari kepingan yang sama.



Kesatuan yang kini telah menjadi serpihan lalu Ia sebarkan ke dalam raga untuk membuat mereka tetap berbudi.
Serpihan yang mengkomposisi kami.
Aku. Dan kamu. Dan mungkin juga beberapa orang lainnya.
Tapi wujud ku di dunia tidak pernah jadi pilihanmu.
Barangkali belum.
Atau akupun tak mau?

Senin, 12 Agustus 2013

DON



Don Matthew Ompusunggu

Kamis, 08 Agustus 2013

Breaking The Habits



“In order to make life’s more interesting, you have to break the habits, or do things that hesitate you”



Standing under the pouring rain has always been thrilling, especially when I was a kid. But as we grew up, we start to lose interest in lots of things. Maybe doing something that I have forgone a long time a go could make life not so tedious. Brings up the lose memory is always been nice.


Express what you really felt to someone is always been a hard thing to do. Especially when the person gave meaning into your life. I guess write things down has always been my favourite way to describe what I really felt and thought. When the truth is finally reveal through one own's soul. Even though assembling words not really is my specialty. Technology like BBM and email has been scrape out senses and meanings of a conception. Making the youngster less appreciate in processes. I suppose bring back the old way would be nice. Sending letter or post card that has been written with your thought and fill with the inaudible voices of your heart, just like the old days. Though the idea of it might be hesitating. The consequences through my action about the idea and the reaction of that person that we promptly assume could be troublesome. But assuming and thinking just make the idea less interesting and a hang back just make the curiosity unfulfilled. Sending an interesting post card and a simple wish would not be harming.



I even forget how the sun rise. How every livings greet morning with its warm hand. When the dark slowly fade away, lost in the embracement of the dawn. Remind me again once more in this attempt to fighting the tediousness.

Senin, 15 Juli 2013

Dialog Pertama

Tuanku, apa kabarmu?
Sudah lama kita tidak bersua, tidak berkomunikasi dengan cara yang pertama kali mereka ajarkan kepadaku.
Dialogku denganmu yang kututurkan baru-baru ini kepadamu bukan maksud bentuk dari kesombonganku.
Percakapan antara diriku dan Tuan selalu terjalin hanya saja dengan cara yang berbeda akhir-akhir ini.
Kali ini aku rindu. Sungguh sangat rindu kepada Tuan.
Rindu ini telah bersarang semenjak pertama kali kau tiupkan jiwaku kedalam raga ini.
Rindu tak tahu akan apa.
Mungkin rengkuhanmu? Atau dekapanmu?
Maka, kumulai lagi berdialog denganmu dengan cara yang pertama kali mereka kenalkan kepadaku.
Walau kutidak mengerti artinya. Makna dari setiap geraknya. Yang kumiliki hanya imanku dan kepercayaanku akan dirimu.
Maka Tuanku, dengarkanlah setiap kata yang terlontar dari hatiku sebagai bentuk kerinduanku kepadamu.

Minggu, 14 Juli 2013

To Whom It May Concern




Dear whoever you might be...

Rabu, 10 Juli 2013

"Apakah Yang Kubutuhkan?"


"Apakah Yang Kubutuhkan?"

      Jadi, apa yang kau butuhkan? Kau harus tetap selaras dan mencari tahu. Jika semua orang memiliki takdir yang sama, maka setiap anak akan memiliki tingkat kepintaran, kepopuleran, dan keatletisan yang sama. Jangan merasa terbuang jika kau pikir kau tidak memiliki sesuatu untuk dibanggakan, karena jiwamu akan membantumu memiliki sebuah hidup yang tak dimiliki orang lain, kecuali dirimu. Suatu hari , perhatianmu mungkin akan tertuju oada seekor katak di pinggi kolam karena kau ditakdirkan untuk menjadi seorang ahli biologi, sedangkan temanmu hanya memperhatikan air kolam, karena ia ditakdirkan untuk mengikuti arus laut.
      Hal-hal kecil yang kau perhatikan, dan hal-hal kecil yang kau impikan, akan bekerjasama. Sedikit demi sedikit, kau akan mengumpulkan beribu potongan puzzle, dan ketika semua potongan itu akhirnya telah terkumpul, mereka semua adalah milikmu. Baba mengajarkan untuk mempercayai bahwa aku adalah seorang yang unik, dan jiwaku benar-benar mengetahui apa yang membuatku sempurna dalam keunikanku sendiri. Mulai saat ini, jika kau merasa kecewa karena kau tak mendapatkan apa yang kau inginkan, ingatlah bahwa hal yang benar-benar kau inginkan adalah membiarkan jiwamu memenuhi apa yang sebenarnya kau butuhkan.
"Fire in The Heart" - Deepak Chopra

Sabtu, 29 Juni 2013

Menantikan Lain Kali

Untuk mereka,
yang mengisi hampir 7/10 dari hidupku.

Yang menciptakan corak, laksana saya sebuah kanvas.
Yang tergelak, dalam setiap gelagat dan tutur.
Yang memberikan alasan untuk hidup.
Yang berfungsi sebagai stimulan, menciptakan angan akan negeri mimpi.
Hingga terdorong dirinya untuk menyusun rangka kehidupan yang sempurna, dikala dunia kian absurd.
Mempercayai dunia boleh buruk, asal kita tetap lurus.
Menyontoh norma satu sama lain, kebaikan masih ada.
Yang menorehkan luka atas kenyataan yang terbelokkan.
Menyisakan kerancuan akan apa yang masuk diakal.
Ingin pergi memandang hina, tapi kenangan memupuk sayang.
Yang tanpa niat mengajarkan menerima fakta yang sengit.
Namun, itu yang nyata. Yang pilu, yang bengis, yang bukan lurus.
Memandang sebelah mata pada saat itu, namun dibujuk oleh waktu, kembali untuk membentangkan tangan.
Dalam 7/10 hidup kami belajar, menerima, mengasihi demi jiwa yang berkembang.
Ucap syukur atas pertemuan yang telah diaturnya.
Maka sekarang, pergilah berperai-perai kami. 
Melanglang, berkelana di setapak kami sendiri.
Hingga kami dipertemukan kembali, ceritakan pengembaraanmu.
Tentang hidup yang bercerai, yang mengutus kami untuk berperai-perai, memiliki ceritanya masing-masing.
Untuk menarik hidup satu persatu biar kembali, menciptakan kesatuan cerita.





Tidak ada Moko, melihat pemandangan bintang artifisial dari Warung Sitinggil bersama kawan pun sempurna <3 nbsp="">



Tidur dilatarbelakangi pemandangan kota Bandung


Rizki: "Jangan gantungin anak orang dong"
Dhira: "Aku ngga gantungin tapi aku seneng aja diperhatiin"
Rizki: "Tapi kan orangnya jadi ngarep"
Dhira: "Aku kan cuma play-play"
Rizki: "Ini hati, bukan Dufan"



Dinner

Selalu masalah sama muka Ayie



Kurang Moko dan Kawah putih akibat kelebihan masa pada mobil nisa yang berkapasitas 5 orang, namun kami ngeyel penuhi dengan 7 orang. Menantikan lain kali.....




- Bandung, 27-29 Juni 2013

Rabu, 26 Juni 2013

Dari Lensa Pecah

Sobatan
Dalam kesyahduan malam dan dingin yang menusuk tulang


Di sana





"Di ujung malam, menuju pagi yang dingin"


Waras

Micro



"Dibawah sinar bulan purnama..."




Rabu, 12 Juni 2013

Metafora Adam

Kepada Phobos aku mempelajari bahwa keajabain berwujud.
Di dalam pengembaraan aku menyicipi daya dan kekuatan.
Dengan keterpurukkan aku mengarifi dan memahami.
Dalam angin yang berhembus aku memahami keterbukaan dan teori akan pengalaman-pengalaman yang menembus batas normaku.
Di dalam kesucian aku mengimani takdir,







dan kepada anjing yang berdiam kehilangan arah....


aku mengerti penantian dan arti sabar.

Senin, 10 Juni 2013

Orang Asing

Mungkin ini cerita cukup saya dan Tuhan yang tahu. 
Mungkin vespa orange mu juga tahu, tapi ia tidak pernah berbisik kepadamu. 
Mungkin kalau waktunya tiba... cukup Tuhan yang atur, saya tidak berani prediksi untuk apa pertemuan kita terjadi.
Orang bilang ada rahasia dibalik pertemuan. 
Dipertemukan tanpa sadar, dipisahkan kembali untuk menjalankan jalannya masing-masing. 
Lalu tanpa sadar menunggu, hanya untuk dipertemukan kembali. 
Di waktu yang tepat.



Tanggalan awal di tengah bulan, tahun 2013. Berkali-kali mereka menyebut namamu. Tidak ada yang asing rasanya untuk orang yang belum pernah ditemui. 
Aneh. 
Lalu aku melihat wujudmu, lantas aku mengernyit akan sosok yang sepertinya akrab. 
Sudah hampir seminggu ini radarku kau kacaukan. Seperti ada sesuatu yang mengganjal. Pertanyaan yang tidak terjawab tentang aku tidak tahu apa. Tapi alam bawah sadarku merasa segalanya tampak familiar. Tak daya kuperhatikan wajahmu. Berkali-kali kau tangkap mataku.

Seminggu berlalu, aku pulang tanpa jawaban. Hanya sedikit informasi yang kupunya. Dari goresan-goresan mu yang kutemui. Semuanya menarik. Tak kuasa kubuatkan kau puisi, untuk pemikiranmu yang kupuja.

Sedikit demi sedikit sepertinya kosmos berbicara. Menarikku ke waktu itu. Di mana kita hanyalah orang asing yang menjalani hidupnya masing-masing. Rangkaian pertemuan kita lambat laun tersusun.



Puluhan Desember di ujung tahun 2012, saat itu di depan gang Stupa. 
Kamu dan vespamu. 
Aku dan backpack-ku berhasrat untuk memulai petualangan di kota yang pernah terendam lautan api. Aku bersama kawanku menunggu angkutan umum. Serampangan kamu dan vespamu berjalan tidak seimbang menaiki polisi tidur. Mataku telah menangkap daya tarikmu. Cukup hatiku yang tahu bahwa ia tersenyum. Aku pikir saat itu kita hanya dua orang asing yang sedang menjalani hidupnya masing-masing.

Namun kau sapa kawanku dari atas vespamu. Lalu sambil kau berlalu, kawanku bercerita sedikit tentangmu. Di mana tempat tinggalmu dan juga warna vespamu yang kau pilih berdasarkan pendapat dari kawanku. Namun sekali agi aku berpikir bahwa kita hanya dua orang asing yang sedang menjalani hidupnya masing-masing.



Bukan hanya saat di gang stupa, takdir telah mempertemukanku dengan keluargamu jauh sebelum kita mengenal. Tapi kita saling tidak tahu bahwa kita terikat dengannya. Takdir telah mengarahkanku untuk mengenalimu hingga waktunya tiba kita dipertemukan. Kita pernah bertemu jauh sebelum kita mengenal. 


Mungkin itu sebabnya mengapa mataku selalu mencuri pandang ke arahmu. Karena memori otak ku masih menyimpan bayang dari wajahmu yang hanya Tuhan yang tahu.


Sekali lagi takdir memisahkan kita. Menyisakan pertanyaan-pertanyaan yang hanya masa depan yang mampu menjawab. Mungkin kali ini saya harus menunggu lagi hingga waktu mempertemukan kita kembali. Di dalam masa yang telah ditentukan.




Minggu, 09 Juni 2013

Untuk dia, yang pemikirannya kucintai.


Untuk dia yang pemikirannya kucintai,
aku sudi duduk seharian membaca tulisanmu. Yang mengalir dari pikiranmu lalu kau susun ke dalam kata, kalimat, lalu paragraf. Hanya untuk mempersatukan benakmu ke dalam konsonan. Meluapkan angan dari jiwa hausmu yang bertabirkan wujud insan.
Aku sudi merasakanmu dalam setiap goresan tintamu tentang takdir, vespa, atau bahkan kerinduanmu akan masa lalu dimana zaman belum edan.
Aku sudi mencoba memahamimu. Dibalik wajahku yang mengernyit, ingin kulihat dunia dari balik matamu. Merasakan dunia dari angan-anganmu. Membangun hidup dari mimpimu. Membaur ke dalam petualanganmu.


Untuk dia yang pemikirannya kucintai,
bukan maksutku mendahului takdir. 


Untuk dia, yang pemikirannya kucintai.