Minggu, 23 Desember 2012

Tiga Hari Untuk Selamanya - FLOAT



  • 3 HARI UNTUK SELAMANYA



    Lewat sudah
    Tiga hari ‘tuk s’lamanya
    Dan kekallah
    Detik-detik di dalamnya
    Tumbuh sejuta rasa di hati yang dulu diingkari
    “Mungkinkah cinta itu disana?”, dua hati mereka
     
    Bagai mimpi
    Terwujud tak disadari
    Kata hati
    Tak s’mua didengarkan lagi
    Waktu berpacu, harap pun jadi hasrat 'tuk memiliki
    Kini tersisa reka semata cara untuk kembali

    Semula indah terasa, mereka s'ribu rencana
    Mungkinkah hati miliki kembaran rasa?
    Semua henti disana, percuma

    Langit biru
    Setiap liku jalan itu
    Akan s’lalu
    Melukiskan kisah itu
    Rindu yang kian terbendung lama akan mencapai batasnya
    Terbuai indah kenangan baru, sesal jadi penyatu
    S’galanya t’lah berlalu

    Semula indah terasa, mereka s'ribu rencana

    Rindu yang kian terbendung lama t’lah mencapai batasnya
    Kini tersisa reka semata cara untuk kembali


    Semula indah terasa, mereka s'ribu rencana
    Mungkinkah hati miliki kembaran rasa?
    Semua henti disana, percuma
    Semua henti disana, percuma


The Point of Having The Whole Day

Journey,
A free soul walking, follow its intuition.
With no limitation. With no boundaries.
It walks treading the path to a destination,
where the heart called and belong.
To sharpen its senses.
To sharpen its sensitivity.
And eventually find its purpose

- Menuju Selasar, Dari Ciburias melewati Lisung.


" I want you to travel with me 
Lay loose and let your mind go free
Show you things that you've never seen 
But you just got to go with me"
-Corinne 

Rabu, 12 Desember 2012

Menantang Kebuta-an, menaklukkan ketidaktahuan.

Ganti haluan memijaki ledeng. Niatan awal ke Lembang. Menantangi kebutaan, menaklukkan ketidaktahuan. Tapi masih hujan dan sudah sore. Terpaksa keingintahuan harus disimpan. Turun di terminal ledeng, jalan lagi ke bawah melawan arah. Cuman ngikut kemana kaki melangkah. Meneliti sekitar, mengandalkan kaki, melihat detil yang terlewatkan karena selama ini dikelabui relativitas. Di bawah hujan, dibalut jas hujan, dilindungi payung. Sekelebat irama Rain-Benjamin dan vulnarable-secondhand. Singing in the rain, you never felt so alive. Sebodo dengan motor-motor lewat yang kebingungan. Bahkan toko pisang pinggir jalan tidak pernah semenarik ini. Berhenti di satu toko jajanan tradisional Bandung. Makan serabi dan minum bandrek. Hangat.

Hari mulai malam. Tidak mau pulang. Tidak ingin dibatasi angkot, ketakukan, dan waktu. Ingin tenggelam di dalamnya dan menyelami momen masa kini.

Selasa, 04 Desember 2012

A late night thoughts

          It is easy to like you, Henry. Because you are kind-hearted and genuinely caring. Who wouldn't? 
Have I told you that you have a pair of eyes that talks, a wittily grin and inelegantly gesture. But most of all, I found you amusing. Which is a personality for a woman like me tend to fall for. You are just so lovable and easy to be liked. 

But man,  I am just a human with a heart of frangible woman and a chaotic mind with disarray ingenuity. Your attractiveness is excessive, overwhelming, overrated and empowered me. 
It is terrifying not to have a space for your own mind. 
Because you know what, you fill me in, Henry. So that the thing I want to do is to unhand you.