Selasa, 26 Maret 2013

Mencari Sebuah Pertanyaan


Aku ‘ngga tau.
Maka ku kayuh terus dan terus melaju sepedahku.
Berharap menemukan sebuah jawaban,
dari suatu pertanyaan yang bahkan aku tak tahu apa.

Hanya tubuhku menerjang masa mencoba mengejar waktu.
Tetapi jiwa dan pikiranku pergi menjauh,
terbang ditakuti kebingungan. 
Sekali lagi haus akan sebuah jawaban yang tak memiliki pertanyaan





Di atas sepedah, 26 maret 2013

Jumat, 22 Maret 2013

Hujan di Mimpi

Semesta bicara tanpa bersuara
Semesta ia kadang buta aksara
Sepi itu indah.. percayalah
Membisu itu anugerah

Seperti hadirmu dikala gempa
jujur dan tanpa bersadiwara
teduhnya seperti hujan di mimpi
berdua.. kita berlari

semesta begulir tak kenal aral
seperti langkah-langkah, menuju kaki langit
seperti genangan, akankah bertahan
atau perlahan menjadi lautan

seperti hadirmu di kala gempa
jujur dan tanpa bersandiwara
teduhnya seperti hujan di mimpi
berdua.. kita berlari


-Banda Neira

Rindu


Rindu
Rumah kosong
Sudah lama ingin dihuni
Adalah teman bicara; Siapa saja atau apa

Jendela, kursi
Atau bunga di meja
Sunyi, menyayat seperti belati

Meminta darah yang mengalir dari mimpi

—-SUBAGIO SASTROWARDOYO

Minggu, 17 Maret 2013

Menjelang Tidur

Jangan kau suarakan kata itu.
Karenanya, ia mundur.
Itu kata mengikat, memupuk ke-egoisan.
Tak cukupkah tingkah laku menggambarkan?
Atau ke 'aku'-anku ingin kau miliki?



14, Maret 2013

Rabu, 13 Maret 2013

Jakarta-Bandung PP

Hari ini saya mengikuti kemana kaki melangkah dan kemana hati membawa. 
Perjalanan juga, menjadi kesenangan selain senja.
Saat dimana mata menangkap relativitas, melodi melatar-belakangi.
Di situ aku hanyut dalam perjalanan.

Di saat alam pikiranku mempertanyakan, tetapi sastra tak dapat lagi mengungkap rasa.
Saat kata tak cukup arti. Tak tahu makna.
Aku hanyut dalam perjalanan.

Awam bilang aku iseng. Tapi aku tahu arti nikmat.
Dan aku mengerti akan-nya.
Sedang mereka tidak.





-Argo Parahyangan. Empat jam di Bandung.

It wasn't Hogwart express, and it wasn't 3/4 platform as well. But it surely has its own magic ♥

"And I travel the world to get to where you are. 
Strangers I met along the way"

"Yeah, I'm still on my way to get to where you are
Try to let go the things I knew"



     

Kamis, 07 Maret 2013

Aku Dalam Pelukan Sore

Ada something yang magical  tentang sore hari. Entah suhunya, entah panasnya yang teduh yang kalau memancar ke kulit rasanya hangat. Atau barangkali angin yang enggak mau kalah menonjol, semilir-milir 'nggoyangin daun. Boleh jadi sensasi bayangan di setiap seluk beluk benda yang diciptaiin cayaha senja. Setiap komposit panas dan angin yang menyapu wajah. Atau mungkin bisa jadi penyatuan dari semua komposisi itu. Agaknya semua terasa sinkron dan serentak. 

Teduh.

Nyaman. 

Hangat. 

Damai.

Paling enak sore hari naik sepedah, melawan angin, menikmati atmosfer senja. Rasanya seperti.... hidup. Atau dengarkan musik yang senada dengan energi senja. Duduk diam dan menikmati momen.


Yaudah, sekian sore bagi saya. Beruntung sore ada di tiap hari. Menunggu hadir setelah siang. Mengalah pergi sebelum malam. Sore itu magis. Sore  susah dijelaskan. Tapi sore terpatri.

Saya suka sore hari.

Minggu, 03 Maret 2013

Sore Senja Petang

Andai momen bisa diabadikan
Saat langgam melantun, iringi irama sore hari yang tak bermusik
Tapi ia mengalun
Mengalir saingi lenggok burung yang terbang di dalam senja


"bawa aku pulang..
rindu, bersamamu.
bawa aku pulang..
segera"


Teduh. Langgam melantun.
Hingga ia melamun. termangu. bersama dirinya.
Lalu ia menatap langit menuju senja
Dalam cahaya bias yang membungkus masa

Dalam senja yang membias ia memanggil,
untuk berjalan di atas tanah itu
melewati waktu, hilang dalam zaman.



-Kemarin sore menuju petang (2/02/2013)


Masa-masa TC itu...

habis liat foto TC (Training Centre) sama video Stronger ---> http://www.youtube.com/watch?v=nuk4vYWL7To (part favorit gue tetap bagian andari yang nyanyi sambil pindah dari motor ke motor. gue ngga ngerti sama kelakuannya. bisa lucu juga die.) anjir kangenlah masa-masa TC walaupun kaya neraka. Sebagai atlet yang mewakili cabang softball DKI Jakarta TC 7 bulan itu bagian dari proses. definisi jadwal normal udah ngga bisa dikata normal lagi. 

 apalagi pas bulan puasa jadwal fix banget cuma:

03.00: sahur (awal ramadhan doang. hari ke lima udah 3.30. pertengahan ramadhan udah mepet subuh. akhir ramadhan mending puasin tidur aje bro daripada sahur. ngantuk banget soalnya. masih puasa juga alhamdulillah 0:)
05.00: Tidur-tidur ayam
05.30: bangun siap2 latian. ya kalo super tepar alarm d snooze ya 5.45 deh sambil gubrak gabruk lari turun kelapangannya
06.00: latian pagi sampe jatah abis ( irit-irit banget udah nelen ludahnya :'( )
selesai lat - 14.30: tidur2 sabar nunggu latian dan bedug
16.00: latian, ngabuburit diisi gebuk-gebuk bola/digebukin bola ;( / angkat2 beban
18.00: buka puasa
18.30-8 kadang 9 kadang ya suka-suka coachnya ajedah: Latian lagiiii
selesai latian: makan besar, bengong, mandi, tidur nunggu sahur
Ulangin terus sampe waktu yang ngga ditentukan. hell banget emang tapi......  indescribable. kangen woi -_- haha.

tapi dari pra pon sampe pon itu wah banget sih. kadang ada keselnya ada saling bantunyaa. pertemanan paling pol itu gue dapetin di temen softball sih. Mau sekesel apa sama orang yang tetep saling bantu. ya abis hidup bareng-bareng masa mau egois sendiri haha. Tanpa pamrih, ngga itungan. baik ya emang baik aja ngga ada maksut lain selain niat baik.

Selain itu, dari pra pon sampe pon kaya momen dimana gue dapet pengakuan gitu. pengakuan pemukul terbaik se-indonesia, termasuk yang di waspadaiin dalam game. Jadi pemukul ke 3 yang kalo di dalam batting order softball itu diberi kepercayaan sebagai slugger yang bisa masukin pemukul 1 dan 2 yang ada di base. yeee mana pernah sih dulu kebayang kaya gitu. sampe sekarang juga masih ngga sadar sebenernya punya ability segitunya -_-

tau ah bingung mau ngmng apa. yang ngerasaiin gue doang soalnya haha. kesel. ngga sayang

tuh gue kalo lari ngekang -_- gedebak gedebuk kaya tapal kuda. ciee keren yaaa. suer kaya bukan gue (paan sih amaze sendiri. tetep kesel)