Selasa, 06 Oktober 2015

1x24



Ingin berbicara dengan mu tentang langit atau malam. Mungkin juga langit malam. Tentang bintang dan kemungkinan-kemungkinan semesta. Dunia paralel, penjelajah waktu, sang agung Galaksi Bimasakti, atau mungkin Planetarium di Cikini. Sambil duduk bersila atau memeluk lutut, meringkuk, menengadahkan kepala ke angkasa, di bawah milyaran bintang. Lalu kita berjeda hanya menatap angkasa, memandang lekat-lekat terpana oleh langit. Berbicara melalui jeda dan hening.  Tanpa kata, namun lebih banyak makna. Bicara tentang dunia paralel, boleh jadi aku dan kamu berparalel dalam satu dimensi, berbeda wujud namun satu pengalaman, satu rasa. Satu tujuan.


Ingin menikmati layang-layang terbang di langit sore bersamamu di pekarangan rumahku. Rebahan. Kita gelar karpet, sambil menunjuk-nunjuk layangan paling tinggi. Kadang bicara tentang angin atau betapa kita sama-sama suka senja. Dan bagaimana kamu juga ikut mengagumi pohon paling tinggi di belakang rumahku. Aku suka ranting-rantingnya menjulang tinggi tampak kokoh. Kamu suka bagaimana mereka merona jingga terpancar oleh matahari sore. Sampai akhirnya matahari mulai tenggelam bulan sabit mulai muncul lalu kita masuk ke dalam rumah.



Aku ingin berbicara denganmu tentang kabut putih di kaki gunung, sebelum sang surya muncul dari balik bukit. Tentang gigil dingin yang membuat gigi terkatup. Atau bagaimana cahaya fajar yang menyingsing perlahan membias terdistorsi oleh kabut. Aku suka panas fajar yang menjalar menghangatkan tubuhku. Kamu suka pancar fajar yang menerangi punggungku. Lalu aku dan kamu sama-sama terdiam memejamkan mata. Hanya sekedar untuk mencoba menyatu. Dengan pagi.




05.07.15

Sabtu, 03 Oktober 2015

Pukul 10

Ingin kembali ke masa lalu
dimana pukul 10 masih dianggap larut malam
Sehingga kita bisa tidur lebih cepat,
dan menjadi sederhana



30-9-15, di tengah kemonotonan dan arus hidup yang cepat

Kamis, 10 September 2015

The 7th Inning Home Run


"Nothing compares. Absolutely nothing. That one moment made you feel unstoppable, and all you wanted was to do it over and over again."

The west papua has lead over dki with score of 5-0 in the 7th inning.
It was my third at bat and I was struggling to hit the ball.
I got a runner on first. No down.
The first pitch was a strike. But it just wasn't my ball.
In the second pitch, I hit without knowing where the ball flew.
I thought I will only make it double or triple.
Then I started to slow down while running to third.
But I saw my base coach give me a sign with his hand to keep on runn
ing. Then I started to speed up.
On my way home, I saw the catcher braced ready to catch the ball from the fielder.
Afterthat my eyes shifted to @yukaramadina , the runner who has touch home before me, trying to give a sign through her hand, told me to get down.
I saw her mouth movement shouting "SLIDEEEEEE".
Without thinking further I did a head-first dive and I see my hand touching the tip of the home plate.
In split of seconds, the catcher tagged the ball in her glove to my body.
Afterthat, all I heard was the call from umpire shouting "SAFEEEEE".
And everything happened in a split of second.




📷
 by: @janitraezra




  • http://www.pikiran-rakyat.com/olah-raga/2015/09/06/341325/papua-barat-boyong-emas-sofbol-pada-babak-kualifikasi
  • http://sportschannelindonesia.co.id/page/article/program/5/340/pra-pon-softball-putri:-juara-baru-dari-indonesia-timur.html

Selasa, 02 Juni 2015

Tentang Tanah Gantong (dan sekitarnya)

1. Pendar, aku jadi samar. 
Gemilang di mata-mu. 
Kata kamu.

- Gazing @Tanjung Tinggi





2. Hakikatnya, semua jalan menuju Tuhan

- Wihara Dewi Kwang Im

Me, bebicara dengan Om Han melalui cara yang belum pernah dicoba sebelumnya.
Belum begitu terasa 'esensinya'. Mungkin karena perkara kebiasaan, adat, buadaya, dan tabiat.
Intinya kebiasaan.


 Jadi, siapa itu kebiasaan?



3. Saya telah terikat dengan tanah Belitung semenjak pertama kali saya membuka lembaran pertama tetralogi "Laskar Pelangi" yang ditulis oleh Andrea Hirata. Semenjak itu, saya telah terinspirasi oleh suatu tempat yang belum pernah saya kunjungi



4. Bayan di senja hari, aku jadi jingga.



5.  Disini semua terlalu biru.
Langitnya terlalu biru.
Air lautnya terlalu biru.
Gradasi dari steel blue, dodger, medium blue, navy deepsky dan midnight blue.
Bahkan bekas tambang Kaolin itu terlalu biru.

Namun, tidak pilu.
Justru malah syahdu

-Tidur di kapal, di depan Pulau Lengkuas.
Lalu baca politik.




6. Sejak 1882.



7.  Disini setelah pariwisata merajalela,
semua jadi serba "jaman dulu". 
Jaman dulu "semua" serba/tentang Timah.



8. The zen-est place to read book.
Sambil ditemenin deburan ombak,
dengerin lagunya Banda Neira yang "Langit & Laut",
terus bukunya "The time keeper".
Baaayyy.






9. You are such a great painter. 
I admire you.
I love every You in me.


Bang Chopra bersabda; 
"Satu-satunya keindahan di dunia adalah keindahan dalam dirimu. Jiwa adalah esensi kita, bagian paling murni dari diri kita. Semua keindahan itu adalah pantulan jiwa. Cara-cara untuk melihat kilasan jiwa; kapan pun dunia menikmati kehidupan, aku benar-benar melihat kilasan jiwaku. Ketika aku melihat kebahagian dalam diri seseorang yang bahkan tak kukenal, aku benar-beanr melihat kilasan jiwaku. Ketika air laut berkilauan seperti permata, atau angin membelai lembut kulitku, aku melihat kilasan jiwaku.





10. Kalo ngeliat kaya gini mah 
ngga akan pernah puas. 
Harus di cukup-cukupin biar puas. 
Kalo ngga kaya gitu, ngga akan pernah tidur.

Ps: You know that I'll travel the world just to get to where you shines right?




11.  And yes! I love my randomness so much.

- Keramba Jaring Apung

Feeding my curiosity at Keramba Jaring Apung




12. Mungkin kamu akan menemukan saya rebahan di ruang tunggu bandara.
Atau tertidur di lorong kereta kelas ekonomi
ketika badan mulai terasa pegal akibat tempat duduk 90 derajat itu.
Menepi dibawah kursi kereta agar tidak menyandung penumpang lainnya yang sedang berjalan.
Letih akibat perjalanan.

Mungkin pula kamu akan menemukan saya membaca buku di stasiun,
menunggu kereta datang.
Terkadang sembari memperhatikan pendar lampu kereta yang melaju datang.

Atau di terminal bus, memainkan gitar lele.
Bukan ngamen.
Bosan menunggu bus yang ngaret datang akibat macetnya jalan kota Jakarta.
Mungkin datang dari arah Rawamangun.
Atau mungkin dari Kampung Rambutan.


- Travel Jaded, Rebahan di Ruang Tunggu Bandar Udara H.A.S  Hanandjoeddin.
Sambil reminisensi, tak acuh.






Minggu, 31 Mei 2015

Doa Tidur

Doa malam ini tidak beda dari malam-malam sebelumnya. Hanya tambahan syukur atas
Mas Ujang,
desak riuh dikereta sepulang jam kerja,
bau menyengat badan abang-abang yang mengaitkan tangannya di atas kepalaku,
keberadaan Kipu dikantor yang mempermudah jalan pulangku.
Dan,
mungkin terimakasih atas dia.
Siapapun dia yang memberi nuansa dan rasa.

Selanjutnya sama;

"lindungi aku dan keluargaku dari hal-hal jahat baik itu yang terlihat maupun tidak terlihat. (Karena aku takut hantu) Amin."

Lalu bobo.


26.5 15.1.12 (bukan koordinat)


- 03.01 pagi buta. Suntuk ngga bisa tidur.

Kamis, 30 April 2015

610


Mungkin suatu saat 610 mempertemukan kita,
di depan pasar Blok A.
Setelah aku menaklukan 35 provinsi.
Dengan journal darimu yang telah kutulis rapih.



23/03/15

Rabu, 29 April 2015

cin(T)a

Cina-mu hanya sebuah wujud
Perwujudan dari takdir Allah, atau Tuhan, atau Dewa, mungkin juga Yesus, yang meniupkan sebagian kecil dari kesatuan jiwa-Nya ke dalam sebentuk raga.
Adatmu hanya sebuah kebiasaan yang mereka cekokkan sejak kau kecil, 
mengakar di dalam tabiat-mu,
memaksamu untuk percaya bahwa perbedaan itu nyata adanya.
Jika angin membelokkan hembusan Tuhan,
menanam-mu pada seorang Jawa,
masihkah kau percaya perbedaan, yang hanya karang seorang manusia?




4/2/14

Sabtu, 18 April 2015

Jodoh?

Aduh Mbak Lang, kamu kok sweet banget. Iya udaah. Katanya si kang Rumi kan  juga gitu.

"The minute I heard my first love story I started looking for you, not knowing how blind that was. Lovers don't finally meet somewhere. They are in each other all along."





Dearest,

I have a twisted understanding about the concept of soul-mate. Or so called 'jodoh'? But I knew you were out there. I somehow feel you in a way my soul couldn't explain. Sometimes it feels so close that it gives me courage and light up my soul. But sometimes, it feel so distant that I found my self drowning... out of nothingness. You know, it felt so nice at some point, but longing in most of the time. I would not imagine my life without you. I could. But life would be pretty much dull. But I guess that's find. I'll read a lot of good books, I'll travel, I will just keep myself busy in the meantime until you showed up. Take care dearest.

Rabu, 15 April 2015

Dear Soul,

I like to see how you look so alive

Regards,

Jumat, 16 Januari 2015

Jomblang

Strangely, probably this is my favourite place on earth so far.
This is more than just the ray of light coming through the cave.
This is the height underneath the earth's surface.
A sinkhole with 50m diameter and 40-80m depth
This is a primordial forest with so many unidentified vegetation.
Droplets from the water infiltration.
A 300 meters walk underneath the ground.
This is the sound of the wind in silence and a sight in the dark.
A river flow below the earth surface
It is like a journey to the centre of the earth.