Senin, 03 September 2018

Metafora

10. Mungkin kamu fungsi.   
     Tolak ukur aku telah menyelesaikan,
   
     dan memulai kembali.

     Bukan lari,
     lalu sembunyi.
     Di balik kasih lain,
     yang berujung jadi mengemis.

        Mungkin kamu angin segar,

     di tengah transisi rasa.
     Dalam proses mengenal yang Ilahi.


Antasari, 2 Sept 2018


9. Kamu.   
    Pantulan dari segala sifat buruk diri.
 
    Sebagian alasan dari resistensi ritualku.
 
    Perwujudan dari penolakanku terhadap Kasih.


    Kamu berakhir pada:   
    Redefinisi makna ritual.
   
    Pembelajaran dalam menerima Kasih.


    Kamu. 

    Sebuah pencarian terhadap makna, yang akhirnya ditemukan.
    Tanpa 
    Kamu.

Cinere, 5 Juni 2018

#KontemplasiDiAtasSepedah


8. Dan Jiwa di ujung Utara sana resah,

    dengan pemikiran wanita kota.    
    Sedang semua kesan itu,
   
    Salah.


7. Kamu pelepas gelak membahanaku.   
    Rangsangan Endorfin.
   
    Charger energiku.
   
    Yang cerdik merangkum sarkasme menjadi lelucon.
   
    Dalam setiap celetukkan sinismu,
   
    aku tenggelam dalam lautan tawa.
 
     Lupa semua.



-Setiap Pertemuan. Sept, 2014



6. dan kepada anjing
    yang berdiam kehilangan arah....
   
    Aku mengerti penantian
    dan arti sabar.



5. Di dalam kesucian
    aku mengimani takdir.
    Serta pertemuan-pertemuan
    yang telah digariskan.



4. Dalam angin yang berhembus,   
    aku memahami keterbukaan 
   
    dan teori akan pengalaman-pengalaman 
   
    yang menembus batas normaku.



3. Dengan keterpurukkan
    aku mengarifi
    dan memahami.



2. Di dalam pengembaraan,
    aku menyicipi daya
    dan kekuatan.


1. Kepada Gula Aren,
    aku mempelajari bahwa;
    keajabain berwujud.
    Melalui tiap doa
    yang dihaturkan
    dalam setiap sujud terakhir.
 


Rabu, 04 Juli 2018

23.58

Karena, jiwa yang resah dan hilang tidak akan pernah mengerti.

Maka, ada masa dimana kamu hanya bisa sumpah serapah 
dan meraung pada awang-awang.
Berteriak dalam diam.
Pada udara, 
langit malam, 
atau ruang hampa.
Berharap didengar semesta.
Lalu mengemis minta diajari cara memaafkan.

Sedih boleh.
Biar tahu arti bahagia.

Gusti, hidup memang banyak PR.



Depok, 4 Juli 2018

Minggu, 13 Mei 2018

Garis Waktu

Terbentur.
Tersentak.

Kaget.
(Jakarta, 24 April 2018)


Meraung.
Meronta.
Merasa dijebak Sang Pencipta.
(Jakarta, 25 April 2018)


Akhir
(Jakarta, 28 April 2018)


Mempertanyakan.
(Jakarta, 29April - 1 Mei 2018)


Mendefinisikan ulang.
Berdamai.
Amarah.
Menerima.
Memaafkan.
Memaknai.
Menjadi seimbang.
(Jakarta, 2 - 10 Mei 2018)


Menerima.
Memahami.
Menuntut kejelasan.
Memilih (damai hati)
Belajar mengasihi.
(Jakarta, 11-12 Mei 2018)


Meracau untuk pulih
(Jakarta, 24-25 Mei, 28-30 April, 11-13 Mei)


Penghabisan/cleansing.
Menulis untuk pulih.
(Jakarta, 13 Mei 2018)