Ganti haluan memijaki ledeng. Niatan awal ke Lembang. Menantangi kebutaan, menaklukkan ketidaktahuan. Tapi masih hujan dan sudah sore. Terpaksa keingintahuan harus disimpan. Turun di terminal ledeng, jalan lagi ke bawah melawan arah. Cuman ngikut kemana kaki melangkah. Meneliti sekitar, mengandalkan kaki, melihat detil yang terlewatkan karena selama ini dikelabui relativitas. Di bawah hujan, dibalut jas hujan, dilindungi payung. Sekelebat irama Rain-Benjamin dan vulnarable-secondhand. Singing in the rain, you never felt so alive. Sebodo dengan motor-motor lewat yang kebingungan. Bahkan toko pisang pinggir jalan tidak pernah semenarik ini. Berhenti di satu toko jajanan tradisional Bandung. Makan serabi dan minum bandrek. Hangat.
Hari mulai malam. Tidak mau pulang. Tidak ingin dibatasi angkot, ketakukan, dan waktu. Ingin tenggelam di dalamnya dan menyelami momen masa kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar