Bahkan malam yang paling diam, paling sunyipun tidak tahu jawabannya.
Mata itu mencari dalam gelap, seakan gelap kuasa menjawab.
Ia memindai satu titik, penuh pengharapan titik kegelapan itu mampu memberikan pencerahan.
Sesekali ia menadahkan kepalanya ke langit. Menerawang. Kemudian memejam. Lalu mencari lagi, "mereka bilang tong kosong nyaring bunyinya. Kupikir diam-mu berartikan pemahaman," ia memicing. Kecewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar