harum tanah basah,
dan dinginya hujan di bulan desember
membangkitkan kenagan dan perasaan hangat
akan selimut di kost-kostan,
uap kopi dan titisan air di kaca,
atau uap kopi dan lampu kota,
sebuah kesunyian yang ditemukan saat berlindung di sebuah warung,
rayuan hujan yang menahan pulang.
Akan celah diantara buku-buku,
petualangan,
dan gang sempit di depan Parahyangan.
Jadi ingin pergi,
mengulang lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar