Sabtu, 25 Januari 2014

Buka Mata untuk Indonesia

Deep down inside, I know we dream for a better Indonesia



Mengutip perkataan Pak Anies Baswedan, saya setuju jika hal pertama yang harus dibenahi dari bangsa ini adalah masyarakatnya. Diubah cara berfikirnya, dibentuk jiwanya, ditingkatkan toleransinya agar menjadi manusia yang lebih peka dan peduli dengan kebutuh sekitar dan bangsanya. Menurut saya percuma jika pemerintah berusaha mencapai pemerataan atau persamaan ekonomi jika pada akhirnya sumber daya manusianya tidak tahu cara mengolah hal tersebut kedepannya. Sifat pemerataan tersebut hanya akan bersifat sementara. Tapi jika masyarakatnya dibenahi dan pembenahan di wariskan turun temurun, maka Indonesia mampu menjadi bangsa yang maju dengan kualitas masyarakat yang baik.

 Pengalaman saya magang di salah satu institusi pemerintahan yang mengharuskan saya naik bus kemana-mana dan melihat wajah masyarakat Indonesia serta hiruk pikuk kehidupan kerja masyarakat Indonesia telah membukakan mata saya. Bahwa banyak dari orang Indonesia hampir kehilangan kepekaanya. Banyak fenomena-fenomena yang sepertinya harus dibenahi. Saya ambil contoh tentang kejadian saat naik bus. Dari mulai antri di halte, orang-orang sudah tidak sabar. Mereka dorong-dorongan untuk masuk ke bis. Sampai di dalam bus, kenek tidak manusiawi. Karena berfikir itu angkutan umum, maka se-enaknya memasukan penumpang walau bus sudah penuh. Ketiga, orang-orang terutama pria sehat menutup mata terhadap anak-anak, ibu hamil, hingga manula dalam pemberiaan tempat duduk. Seakan-akan mereka yang paling lelah sehingga mereka tidak ada keinginan unutk memberikan tempat duduk bagi yang membutuhkan. Ke-empat, sekarang masalah sampah. Orang-orang seolah tidak mau tahu, atau sudah menjadi kebiasaan yang melekat sehingga walaupun ada sampah mereka tetap membuang sampah di jalan.

Saya percaya bahwa semua ini dapat diubah. Yang harus kami sadari untuk mencapai perubahan tersebut adalah; pertama, mulai dari diri sendiri. Kedua, jangan pewe all dream for a better Indonesia.
Jangan pernah takut untuk mengajak orang lainnya. Kami tidak boleh menutup mata dan tak acuh. Kami tidak boleh takut untuk menyuarakan pendapat. karena kami tahu dilubuk hati kami semua,
Jangan takut untuk menginspirasi. Mulailah dari diri kita untuk bertindak. Berikan tempat duduk bagi yang membutuhkan, karena satu tindakan yang menginspirasi mampu merubah hati seseorang untuk berbuat baik pula. Jangan takut untuk meneriakkan pendapat. Jika bis penuh suarakan pada kenek. Karena kenyamanan bersama para penumpang mampu merubah energi masyarakat menjadi lebih 'jinak'. Jangan takut untuk mengingatkan. Mengingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya, untuk mengantri dan merasa nyaman bersama ketika menunggu. Jika suara anda ditolak, beri mereka waktu untuk mencerna segalanya.

Ayo mulai dari diri kami, dan percaya perbuatan baik sekecil apapun mampu membawa perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar